Sawangan Adventure Park
Masih di kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen, ada lagi ini pantai cantik, menarik juga unik. Apa itu? Sawangan, eits tunggu dulu, ini bukan nama Desa di Kecamatan Alian ya. Melewati jalur selatan yang membelah desa-desa di Kecamatan Ayah, maka kita akan dibuat bingung dengan banyaknya pilihan tempat wisata yang tersaji indah di depan mata. Masyarakat yang mulai sadar akan potensi wisata yang ada di desanya masing-masing, berlomba-lomba menata dan mengelola potensi-potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dan masyarakat Ayah ini bisa dibilang memang sudah benar-benar melek wisata.
Jika sudah pernah ke pantai Menganti, maka untuk menuju ke Sawangan ini sudah tidak perlu bingung-bingung atau pusing lagi. Dari loket masuk ke pantai Menganti, kita ambil arah ke barat. Mengikuti jalan setapak berlumut juga jalan tanah yang sepertinya belum lama dibuka. Harap hati-hati ya dalam mengemudikan kendaraanmu. Jalan yang kedua adalah, melalui jalur selatan ayah, nanti di pinggir jalan ada penunjuk arahnya. Atau jika bingung ya bertanya saja. Jika melewati jalan yang kedua ini relative lebih mudah akses jalannya, hanya saja karena melewati perkampungan penduduk, maka kita harus beberapa kali berbelok. Tapi ada papan petunjuknya kok, dan masih ada mulut bukan untuk bertanya pada warga. Tempat wisata Sawangan Adventure Park ini memang belum lama dibuka. Maka jangan heran jika akses jalan yang pertama tadi masih sedikit sulit dilalui.

Begitu sampai di lokasi, ada spanduk panjang terbentang bertuliskan Sawangan Adventure Park, dan di depan tadi juga ada sebuah gapura dari kayu seadanya. Di tempat ini kita bisa memarkir kendaraan, saat kami tiba tidak ada yang berjaga, tapi saat kami sudah kembali ternyata ada juga yang berjaga. Jangan senang dulu karena menyangka kita sudah bisa menikmati hembusan angin dan deburan ombak pantai, perjalanan kita masih panjang. Dari tepat parkir kita masih harus berjalan sekitar 3 kilometer. Mulai dari tangga beton yang sudah rapi, berganti padat rumput yang cukup luas, lalu tangga beton lagi, dan terakhir jalan tanah yang cukup terjal. Pastikan bekal minum kalian cukup agar tidak kehausan di tengah jalan.

Ternyata di lokasi SAP ini bukan hanya ada pantai saja, tapi ada juga Gua, air terjun dan permainan outbond (hanya saat tertentu saja). Tapi ya itu, kita harus terlebih dulu bergelut dengan jalan naik turun berliku. Mungkin setengah jam baru kita akan sampai di pantainya. Hampir sama dengan Karang Agung, rupanya pantai ini juga bersembunyi di antara pegunungan kapur Kars Gombong Selatan. Jadi sepanjang mata memandang kita akan disuguhi birunya Samudera Hindia di selatan, dan barisan pegunungan kapur di sebelah utara. Untuk menuju gua, kita membutuhkan penerangan yang cukup, karena di dalam belum ada penerangan yang terpasang. Itu yang membuat saya dan rekan mengurungkan niat untuk masuk ke dalam. Diantara deratan bukit, nampak sebuah lubang besar seperti trowongan tempat air keluar. Ternyata itulah curug Sawangan. Tapi saat itu kamu belum beruntung karena debit air yang mengalir dari curug itu tidak banyak.


Setelah melewati trek yang cukup ekstrim hingga membuat kita terengah-engah dan mandi keringat, kita akan dapat menikmati hamparan pantai dengan batu karang putih dan pasir putih. Pantainya tidak begitu luas, karena dibelakangnya sudah dikepung oleh bukit-bukit kapur. Batu karang putih memecah gelombang ombak yang silih berganti. Dari pantai ini sejatinya kita bisa menikmati curug yang mengalir indah dari atas sana.

Sedangkan dari atas, kita dapat menikmati kolaborasi antara perbukitan kapur yang menyatu dengan laut lepas. Membentuk tanjung dan teluk. Bukit kapur yang ditanami dengan begitu rapi juga tidak kalah menarik perhatian kita. Dan perjalanan terberat adalah pulang, karena kita harus naik-naik ke puncak lalu turun lagi sampai ke tempat parkir semula. Meskipun menguras lebih banyak tenaga serta membuat nafas kita lebih terengah-engah. Tapi tidak akan kecewa rasanya jika kita sudah bisa menikmati keindahan lukisan Tuhan dari Pantai Sawangan ini.
Saat kami hendak pulang, rupanya ada yang beberapa pemuda yang berjaga di lokasi parkir tadi, kami harus membayar Rp 5.000,- untuk setiap orangnya. Sebelum pulang kami sempat ditawari menuju Tanjung Nogosari, ya letaknya masih satu komplek juga dengan Sawangan dan katanya bisa terjangkau dengan kendaraan. Tapi karena hari yang mulai sore, kami tidak mengambil tawaran itu dan memilih untuk kembali ke Kebumen kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar